Ditulis Oleh: Ida Rohani
Sore yang cerah memberikan harapan untuk Anasya di hari ulang tahunnya yang ke-4. Bunda begitu cekatan mempersiapkan keperluan untuk acara walaupun sangat sederhana. Sore itu Anasya, putri cantiknya Bunda, menggunakan gaun yang spesial. Terpancar semburat bahagia di wajahnya, ia tidak sabar menunggu waktunya tiba.
Langit cerah berubah mendung sayup-sayup, lalu terdengar suara petir.
“Bunda … Bagaimana ini?”
“Aku tidak mau hujan, nanti teman-temanku tidak jadi datang.”
“Sabar Nak, berdoalah minta yang terbaik dari Allah.”
“Aku tidak mau hujan, Bunda,” kata Anasya sambil merengek.
“Bunda … tapi hujannya turun, padahal aku sudah berdoa.”
“Anasya, hujan itu rahmat, bentuk kasih sayang Allah. Anasya masih ingat kan doa ketika turun hujan?”
“Yuk, kita baca doanya.”
“Ya Allah turunkan pada kami hujan yang bermanfaat.”
Waktunya tiba, teman-teman Anasya mulai berdatangan, seiring rintik hujan yang membasahi bumi. Walaupun hujan, acaranya tetap seru.
“Terima kasih kadonya ya Allah,” Anasya berkata lirih
“Apa kado dari Allah, Anasya?”
“Hujan, Bunda.”
Anasya penuh syukur memeluk Bunda dengan haru. ***